Friday, April 26, 2019

Macam - Macam Ritual Pemakaman Di Dunia

       Berita Terupdate - Kematian merupakan hal yang bakal menipa setiap manusia, karena manusia terdiri dari banyak suku bangsa , budaya dan kepercayaan yang amat beragam , masing masing suku pun memiliki pandangannya sendiri- sendiri dalam menyikapi kematian. cara masing - masing suku dalam menyikapi kematian dapat di lihat dari cara merka ketika melakukan pemakaman atas anggota sukunya sendiri.

Berikut merupakan Macam - Macam Ritual Pemakaman DI Dunia : 

1. Mumi Asap 

Mumi Asap Papua Nugini

Di daerah Menyama, Papua Nugini  , Terdapat sebuah suku bernama Anga yang mempratikan ritual pemakanan unik selama beratus - ratus tahun.  Ritual yang di maksud adalah dengan cara membuat mumi dari anggota sukunya. Namun tidak seperti mumi Mesir Kuno , Suku Anga membuat mumi dengan cara mengasapi mayat.

2. Peti Mati di Tebing

Peti Mati di Tebing

Masyarakat Bo di Luobiao , Cina barat daya memiliki tempat yang tidak biasa untuk menempatkan peti mati. Alih - alih menguburkannya di dalam tanah atau di bangunan khusus , mereka justru memasang peti mati di atas pasak yang berada di tebing curam . TIdak diketahui secara jelas mengapa suku Bo melakukan cara pemakaman yang terkesan bebahaya tersebut. Suku Bo sendiri sudah punah sejak 400 tahun Yang lampau usai di taklukan oleh pasukan dinasti ming Cina.


3. Memakan Abu Mayat

Memakan Abu Mayat Yanomami

Ritual pemakaman dengan membakar mayat hingga menjadi abu merupakan ritual yang cukup sering di temukan di banyak tempat . Namun Suku Yanomami di pedalaman Brazil memiliki cara yang unik dalam melakukan abu hasil pembakaran mayat. Mereka bakal memakan abu dengan harapan kalau abu tersebut bakal membantu melindungi anggota suku yang masih hidup hingga beberapa generasi berikutnya.

4. Dimakan Burung Bangkai

Sky Burial Tibet

Bagi penganut Buddha di Tibet, Cina barat daya , orang yang sudah meninggal jasadnya sudah tidak berguna karena jiwanya sudah pergi ke alam lain . saat seseorang sudah meninggal , jasadnya akan di bawa ke tempat terbuka yang penuh dengan burung bangkai , 

Begitu mayatnya sudah di taruh di tanah lapang , burung - burung tadi langusng berkerumun untuk berpesta di ats mayat. Tidak jarang mayat orang yang bersangkutan di potong-potong terlebih dahulu supaya semakin mudah untuk di makan habis oleh burung - burung tadi  ,  menurut kepercayaan penganut Buddha di Tibet , membiarkan mayat di makan oleh hewan merupakan cara bagi seseorang yang sudah meninggal untuk membantu makhluk lain yang masih hidup. Ritual yang bernama Sky burial terkesan menyeramkan dan masih di pratikakan secara luas di Tibet sekarang.

5. Membakar Istri Jenazah Hidup-Hidup

Sati Ritual India

Penduduk tradisional India mengenal ritual pemekaman khusus yang di kenal dengan sebutan "sati" , Dalam ritual ini , jika seseorang pria beristri meninggal , maka istrinya yang masih hidup bakal ikut di bakar hidup-hidup bersama dengan jasad suaminya. Ritual ini di anggap sebagai bentuk pembuktian kesetiaan oleh seorang wanita terhadap suaminya 

Selain di bakar hidup-hidup, ritual sati di mana wanitanya dikubur atau di tenggelamkan saat masih hidup  juga pernah di pratikakn di India. Pratik sati sendiri sekarang di tetapkan sebagai pratik yang terlarang oleh pemerintah India.

6. Peti Mati Totem



Bagi suku Indian Haida Di Amerika Utara, totem merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari budaya mereka. Kendati terlihat indah dan megah , totem ternyata ounya proses pembuatan yang cukup seram. saat seseorang sudah meninggal, mayatnya akan di hancurkan hingga bisa di tempatkan dalam kotak kecil. Kotak tersebut kemudian dimasukan dalam tiang totem yang di pasang di depan rumah almarhum. Suku Haida percaya bahwa dengan melakukan ini , maka roh jahat tidak akan berani  memasuki rumah almarhum.

7. Mengambil Tulang Mayat

aboriginal burial

Saat seorang anggota suku Aborigin Australia meninggal mayatnya akan di taruh di tempat terbuka sambil di tutupi dengan daun dan tanah . saat mayat tersebut membusuk , lelehan dagingnya kemudian akan di ambil dan dioleskan pada tubuh anak - anak anggota suku supaya hal baik dari jenazah bisa ikut di transfer pada anak - anak tadi . 

Sesudah itu tulang belulang dari mayat akan di ambil supaya bisa di pindahkan ke dalam gua , atau di olah menjadi semacam kalung yang di pakai oleh sanak famillinya . Mereka percaya bahwa dengan mengenakan serpihan tulang dari jenazah , mereka bisa senantiasa mengenang orang yang sudah meninggalkan mereka.

8. Mengawetkan Mayat Sendiri

Ritual Sokushinbutsu

Sokushinbutsu adalah ritual pemakaman yang banyak di lakukan oleh penganut Buddha di jepang pada abad ke- 11 hingga abad ke -19  . Prosesi pemakaman ini  memakan waktu persiapan hinggal dari 8  tahun. mula - mula seorang penganut Buddha akan membatasi menu makanannya menjadi biji-bijian dan daun cemara supaya lemak dalam tubuhnya berangsur - angsur menghilang 

Saat orang tersebut dianggap sudah siap, ia kemudian akan memasuki sebuah ruangan batu dan bermeditasi di dalamnya . selama bermeditasi , ia tidak meminum apapun sehingga dirinya berangsur - angsur melemah akibat dehidrasi hingga akhirnya meninggal . karena lemak dan cairan dalam tubuhnya sudah terkurasa habis ,  jasad orang tersebut akan terawetkan secara alamiah.

Share: