Ada banyak faktor yang menyebabkan suatu tempat wisata jadi jujugan favorit para pengunjung. Bahkan, ada yang sampai jumlah kunjungannya sangat membludak. Misalnya unik, alamnya indah banget, dan gak bisa ditemui di tempat lain.
Nah, saking banyaknya pengunjung, ada beberapa tempat wisata yang terpaksa harus ditutup. Mana saja? Yuk, simak di bawah ini!
1. Pulau Komodo, Nusa Tenggara Timur, Indonesia
Pada April 2019 hingga 2020, pemerintah Indonesia mengumumkan akan menutup salah satu wisata paling populer, yakni Pulau Komodo. Pengumuman ini muncul setelah Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Indonesia menyatakan adanya penyeludupan yang mencoba mencuri 41 dari 1.800 komodo.
Selama penutupan, para pencinta lingkungan akan fokus pada pertumbuhan populasi komodo dengan melacak pasokan makanan. Mereka juga memastikan lingkungan tinggal komodo aman dari pariwisata.
2. Walker Canyon California
Fenomena alam bunga poppy super bloom yang menarik terjadi di Walker Canyon California. Wisata ini biasanya dikunjungi para fotografer. Namun, wisata ini harus ditutup pada Februari 2019. Pasalnya, jumlah pengunjung diperkirakan 50.000 orang per harinya.
Berdasarkan The Washington Post, wisata ini harus ditutup karena mengakibatkan kemacetan lalu lintas dan banyak tumbuhan yang rusak.
3. Maya Bay Thailand akan ditutup selama bertahun-tahun
Teluk Maya atau Maya Bay Thailand jadi terkenal sejak keluarnya film The Beach yang dibintangi Leonardo DiCaprio pada 2000. Namun, akhirnya wisata ini harus tutup, karena setiap harinya kedatangan 5.000 pengunjung.
Maya Bay ditutup karena terjadi kerusakan ekosistem yang semakin parah, terumbu karang semakin terkikis akibat mesin perahu, banyak sampah, dan puntung rokok yang dibuang sembarangan.
4. Pulau Koh Khai Nok, Thailand
Pulau Koh Khai Nok seharusnya menampung pengunjung hanya sekitar 70 orang. Faktanya, pulau ini dikunjungi 1.000 pengunjung setiap harinya.
Alhasil, wisata ini ditutup karena kerusakan ekosistem dan terumbu karang akibat ulah para wisatawan. Menurut Travel and Leisure, jangkar kapal dan perenang merusak 80 persen terumbu karang.
5. Bloemenmarkt Amsterdam
Bloemenmarkt dulunya merupakan pasar bunga terapung di Amsterdam, Belanda. Namun, wisata ini harus tutup karena kepadatan pengunjung pada April 2019. Dikutip dari surat kabar setempat, De Trouw, wisata ini harus ditutup karena setiap pelanggan tidak bisa membeli bunga dan pengunjung merusak penjualan bunga.
6. Ngarai Fjaðrárgljúfur di Islandia
Setelah penggemar mengetahui lokasi syuting Game of Thrones dan video klip Justin Bieber, jumlah kunjungan di Ngarai Fjaðrárgljúfur Canyon di Islandia sangat membludak, mencapai 1 juta pengunjung setiap harinya.
Jumlah kunjungan yang tak wajar ini akhirnya jadi masalah dan ditutup. Menurut Associated Press, wisata ini harus ditutup dengan alasan pengunjung menyebabkan kerusakan wisata Canyon.
7. Gunung Everest di Tibet
Wisata Gunung Everest menjadi populer karena setiap pengunjung yang ingin berkemah bisa membawa mobil langsung ke base camp. Pada 2015, jumlah kunjungan mencapai 40.000 orang.
Alhasil, Gunung Everest harus ditutup karena kepadatan wisatawan merusak keasriannya. Menurut Conde Nast Traveler, sebanyak 8 ton sampah, termasuk kotoran manusia dan alat-alat pendakian, ditemukan di kawasan gunung.
Sebagai tanggapan, pemerintah Tiongkok memutuskan menutup base camp untuk wisatawan pada Februari 2019. Selama penutupan ini, mereka akan fokus pada membuang sampah yang ditinggalkan wisatawan.
8. Kebun bunga matahari di Ontario, Kanada
Arlene dan Brad Bogle membuka pertanian bunga matahari di Ontario, Kanada, untuk umum. Biayanya US$7,5 atau Rp107 ribu untuk orang dewasa.
Bernasib sama dengan lainnya, wisata ini ditutup karena sekitar 7.000 mobil berada di sekitar kebun bunga matahari. Kebun bunga pun rusak karena ulah pengunjung.
Itulah deretan tempat wisata yang terpaksa tutup karena kepadatan pengunjung. Akibatnya, lingkungan rusak dan sampah di mana-mana. Duh! Semoga bisa diperbaiki dan wisatawan juga memperbaiki perilakunya ya.
Nah, saking banyaknya pengunjung, ada beberapa tempat wisata yang terpaksa harus ditutup. Mana saja? Yuk, simak di bawah ini!
1. Pulau Komodo, Nusa Tenggara Timur, Indonesia
Pada April 2019 hingga 2020, pemerintah Indonesia mengumumkan akan menutup salah satu wisata paling populer, yakni Pulau Komodo. Pengumuman ini muncul setelah Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Indonesia menyatakan adanya penyeludupan yang mencoba mencuri 41 dari 1.800 komodo.
Selama penutupan, para pencinta lingkungan akan fokus pada pertumbuhan populasi komodo dengan melacak pasokan makanan. Mereka juga memastikan lingkungan tinggal komodo aman dari pariwisata.
2. Walker Canyon California
Fenomena alam bunga poppy super bloom yang menarik terjadi di Walker Canyon California. Wisata ini biasanya dikunjungi para fotografer. Namun, wisata ini harus ditutup pada Februari 2019. Pasalnya, jumlah pengunjung diperkirakan 50.000 orang per harinya.
Berdasarkan The Washington Post, wisata ini harus ditutup karena mengakibatkan kemacetan lalu lintas dan banyak tumbuhan yang rusak.
3. Maya Bay Thailand akan ditutup selama bertahun-tahun
Teluk Maya atau Maya Bay Thailand jadi terkenal sejak keluarnya film The Beach yang dibintangi Leonardo DiCaprio pada 2000. Namun, akhirnya wisata ini harus tutup, karena setiap harinya kedatangan 5.000 pengunjung.
Maya Bay ditutup karena terjadi kerusakan ekosistem yang semakin parah, terumbu karang semakin terkikis akibat mesin perahu, banyak sampah, dan puntung rokok yang dibuang sembarangan.
4. Pulau Koh Khai Nok, Thailand
Pulau Koh Khai Nok seharusnya menampung pengunjung hanya sekitar 70 orang. Faktanya, pulau ini dikunjungi 1.000 pengunjung setiap harinya.
Alhasil, wisata ini ditutup karena kerusakan ekosistem dan terumbu karang akibat ulah para wisatawan. Menurut Travel and Leisure, jangkar kapal dan perenang merusak 80 persen terumbu karang.
5. Bloemenmarkt Amsterdam
Bloemenmarkt dulunya merupakan pasar bunga terapung di Amsterdam, Belanda. Namun, wisata ini harus tutup karena kepadatan pengunjung pada April 2019. Dikutip dari surat kabar setempat, De Trouw, wisata ini harus ditutup karena setiap pelanggan tidak bisa membeli bunga dan pengunjung merusak penjualan bunga.
6. Ngarai Fjaðrárgljúfur di Islandia
Setelah penggemar mengetahui lokasi syuting Game of Thrones dan video klip Justin Bieber, jumlah kunjungan di Ngarai Fjaðrárgljúfur Canyon di Islandia sangat membludak, mencapai 1 juta pengunjung setiap harinya.
Jumlah kunjungan yang tak wajar ini akhirnya jadi masalah dan ditutup. Menurut Associated Press, wisata ini harus ditutup dengan alasan pengunjung menyebabkan kerusakan wisata Canyon.
7. Gunung Everest di Tibet
Wisata Gunung Everest menjadi populer karena setiap pengunjung yang ingin berkemah bisa membawa mobil langsung ke base camp. Pada 2015, jumlah kunjungan mencapai 40.000 orang.
Alhasil, Gunung Everest harus ditutup karena kepadatan wisatawan merusak keasriannya. Menurut Conde Nast Traveler, sebanyak 8 ton sampah, termasuk kotoran manusia dan alat-alat pendakian, ditemukan di kawasan gunung.
Sebagai tanggapan, pemerintah Tiongkok memutuskan menutup base camp untuk wisatawan pada Februari 2019. Selama penutupan ini, mereka akan fokus pada membuang sampah yang ditinggalkan wisatawan.
8. Kebun bunga matahari di Ontario, Kanada
Arlene dan Brad Bogle membuka pertanian bunga matahari di Ontario, Kanada, untuk umum. Biayanya US$7,5 atau Rp107 ribu untuk orang dewasa.
Bernasib sama dengan lainnya, wisata ini ditutup karena sekitar 7.000 mobil berada di sekitar kebun bunga matahari. Kebun bunga pun rusak karena ulah pengunjung.
Itulah deretan tempat wisata yang terpaksa tutup karena kepadatan pengunjung. Akibatnya, lingkungan rusak dan sampah di mana-mana. Duh! Semoga bisa diperbaiki dan wisatawan juga memperbaiki perilakunya ya.